Saturday, January 31, 2009

Make Financial Report - Last Day in Bandung - Dago Street


Fiuhhh... akhirnya selesai juga acara penyusunan laporan keuangan tahun 2008. Sebetulnya sich pas hari kedua laporan keuangan tingkat wilayah samarinda dah selesai, dan uang DL pun dah dibayar, temen saya yang operator Aplikasi SIMAK BMN pun dah cabut ke Jogyakarta, yach pulang kampung nemuin keluarga, biasa... prinsip "Sambil nyelam, nyari mutiara".

Tapi saya masih betah di hotel, selain makanannya enak-enak, khan bisa ngenet ampe pagi... hihihi... khan gratizzz. Bukannya gak kangen ama keluarga, tapi masih ada sedikit tugas yang harus saya kerjain, ngebantu temen... yach ngebantu temen dari Kanwil Palembang, yang laporan keuangannya masih sedikit bermasalah. Masih ada selisih antara nilai persediaan di neraca keuangan dengan nilai persediaan di neraca BMN. Yach, mau gak mau harus bantu, wong temen saya ini temen sekelas waktu di STAN, gak enak lah kalu gak ngebantu.

Setelah diteusuri akar permasalahan, dan mendapat solusi akhirnya pada hari terakhir ini selesai juga laporan direkonsiliasi, dan Alhamdulillah cocok, tinggal memperbaiki dan mencetak Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

Selepas makan malam, saya dan temen saya pun berencana nyari oleh-oleh, rencananya mau beli brownis kukus, di Bandung yang terkenal katanya Brownis Kartika Sari dan Amanda. Berangkatlah kami ke BSM, Bandung Super Mal. Selain mau nyari oleh-oleh juga mau liat-liat kota bandung di malam hari. Wih... ternyata BSM gede juga yach, kalu dibandingin Mal Lembuswana di Samarinda yach gak ada apa-apanya. Selain luas, terdapat pula tempat bermain yang mirip Dunia Fantasi, tapi dalam bentuk mini, namanya Kota Fantasi, ada kincir raksasa, komidi puter, dan lain-lain, sayangnya kami hanya ngeliat sekilas aja.

Di BSM ternyata kami gak nemuin toko yang jual Brownis, entah kami yang gak liat atau mungkin emang gak ada beneran. Lanjutlah hunting brownis ini ke jalan dago. Dengan berganti 2 kali angkot, sampailah kami di jalan dago. Wih... ramenya gak ketulungan, baru kali ini saya menyaksikan langsung keramaian di jalan dago. Sempet saya lihat 3 stasiun radio mobil, yang mangkal di sana, tentu saja mereka menyiarkan laporan pandangan mata dari jalan dago. Anak-anak muda dengan bermacam gaya tumpah ruah di jalan, ada yang sekedar hang out, ada gerombolan anak geng motor yang ngumpul sambil markirin motor-motor mereka,dan ada juga yang ngamen, yach ngamen... anehnya lagi ngamennya kerubutan, setiap ada mobil yang lewat langsung dikerubutin 8 sampe 15 orang, dan cukup dengan nyanyi halo-halo bandung dengan diiringi tepuk tangan, tentu saja membuat jalan semakin macet, karena banyak sekali pengamen-pengamen kerubutan itu.

Akhirnya setelah melewati keramaian jalan dago, sampailah saya di toko brownis kartika sari, sayangnya toko itu sudah tutup. Kemudian saya melanjutkan perjalanan ke toko brownis Amanda, sebetulnya di pinggir-pinggir jalan banyak juga mobil-mobil yang menjual brownis Amanda, namun kami tetap pergi ke tokonya langsung dengan alasan mungkin yang di toko harganya lebih murah. Dan akhirnya sampai juga di toko amanda. Berbagai macam brownis kukus yang dijual, tentunya harganya pun berbeda-beda. Brownis original di bandrol dengan harga 20 ribu perak, brownis pink marble 26 ribu, brownis tiramisu 30 ribu, brownis banana dan cocholate marble dibandrol 26 ribu. Setelah membeli 2 brownis original dan 2 brownis tiramisu, saya pun kembali ke hotel.

Ternyata hunting oleh-oleh di bandung lumayan asyik, selain bisa ngeliat gemerlap kota bandung di malam hari, saya pun bisa merasakan keramaian di jalan dago. Now... time to sleep, because we must to check out from this hotel, what a wonderful trip. Thanks to Bagian Keuangan Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan yang telah mengundang kami ke Bandung, semoga tahun depan bisa kesini lagi.... Ngarep mode on... hehehe...

0 comments: